PENGERTIAN
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Pengertian
manajemen keperawatan mengacu pada pengertian manajemen secara umum. Manajemen
adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain (Gillies,1989).
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan melalui upaya staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman
kepada pasien, keluarga, masyarakat (Gillies,1999 ).
C. LINGKUP MANAJEMEN KEPERAWATAN
Menurut
Korn ( 1987 ), yang termasuk lingkup manajemen keperawatan adalah manajemen
operasional dan manajemen asuhan keperawatan.
1. Manajemen Operasional
Pada
manajemen operasional, pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh
bidang perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen
puncak, manajemen menengah, dan manajemen bawah.
Faktor-faktor
yang perlu dimiliki oleh manajer agar dapat berhasil dalam penatalaksanaan
kegiatannya:
1. Kemampuan menerapkan pengetahuan
2. Keterampilan kepemimpinan
3. Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
2. Manajemen Asuhan Keperawatan
Lingkup
manajemen asuhan keperawatan dalam manajemen keperawatan adalah terlaksananya
asuhan keperawatan yang berkualitas kepada klien. Keberhasilan asuhan
keperawatan sangat ditunjang oleh sumber daya tenaga keperawatan dan sumber
daya lainnya. Tenaga keperawatan yang bertanggung jawab dalam menyediakan
perawat pasien yang berkualitas adalah perawat pelaksana.Sebagai kunci
keterampilan dalam keperawatan pasien adalah komunikasi, koordinasi,
konsultasi, pengawasan dan pendelegasian. ( Loveridge & Cumming, 1996 ).
D. PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN KEPERAWATAN
Keberhasilan
manajemen keperawatan dalam mengelola suatu organisasi keperawatan dapat
dicapai melalui upaya penerapan prinsip-prinsip manajemen keperawatan yaitu :
1. Manajemen keperawatan seyogianya
berlandaskan perencanaan
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui
penggunaan waktu yang efektif
3. Manajemen keperawatan akan melibatkan
pengambilan keputusan
4. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan
pasien
5. Manajemen keperawatan harus terorganisir
6. Pengarahan merupakan elemen kegiatan
manajemen keperawatan
7. Divisi keperawatan yang baik
8. Manajemen keperawatan menggunakan
komunikasi yang efektif
9. Pengembangan staf
10.
Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan
E. SISTEM PENGORGANISASIAN ASUHAN KEPERAWATAN (
MODALITAS PRAKTIK KEPERAWATAN )
1. Metode Fungsional adalah setiap perawat
mendapat tugas yang berbeda dalam merawat setiap pasien.
2. Metode Tim adalah perawat degan latar
belakang pendidiksn yang berbeda bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien.
3. Metode Primer adalah seorang perawat
profesional bertanggung jawab memberi perawatan secara menyeluruh selama 24 jam
pada 4-6 pasien dalam satu unit sejak pasien masuk sampai pulang.
4. Metode Kasus adalah satu perawat merawat
satu pasien ( total patient care )
F. SISTEM KLAFISIFIKASI PASIEN
1. Berdasarkan keputusan Askep:
a. Perawat intensif
b. Modifikasi perawatan intensif
c. Intermediate
d. Perawatan minimal
2. Berdasarkan kondisi pasien:
Minimal,
moderate, aktif, intensive, kritis
3. Berdasarkan Askep skore:
a. Observasi dan monitoring
b. Perawatan diri
c. Makan dan minum
d. Terapi somatik
e. Terapi modalitas dan Penkes
4. Klasifikasi klien berdasarkan derajat
ketegantungan
a. Perawatan minimal
b. Perawatan intermediet
c. Perawatan maksimal/total
G.
FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN
a. Perencanaan
Adalah
suatu proses menetapkan sasaran dan memilih cara untuk sasaran tersebut
b. Pengorganisasian
Adalah
seluruh proses pengelompokan tugas-tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab,
penetapan orang dan alat-alat.
c. Pengarahan
Adalah
pengeluaran, penugasan, pesanan dan instruksi.
d. Pengawasan dan Pengendalian
Suatu
proses kegiatan seorang pemimpin untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan
organisasi sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan ketentuan yang telah
ditetapkan (Wijono, 1997).
H. KERANGKA KONSEP, FILOSOFI, TUJUAN DAN
STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN
1. Kerangka Konsep
Kerangka
konsep dasar manajemen keperawatan adalah manajemen partisipatif yang
berlandaskan kepada paradigma keperawatan yaitu manusia, perawat, kesehatan dan
lingkungan dengan merumuskan kerangka konsep menjadi kerangka kerja untuk
menunjang praktek keperawatan dan merupakan keyakinan dasar dari tim perawatan.
2. Filosofi Manajemen Keperawatan
Filosofi
manajemen keperawatan adalah kerjasama yang dimiliki oleh tim keperawatan yang
bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan berkualitas melalui pembagian
kerja, koordinasi dan evaluasi.
3. Tujuan Manajemen Pelayanan Keperawatan
Mengacu
pada tujuan peningkatan metode kerja dalam meningkatkan asuhan keperawatan.
4. Standar Pelayanan KeperawatanStandar
pelayanan keperawatan mencerminkan kualitas pelayanan keperawatan untuk
menentukan tingkat kualitas pelayanan yang dicapai
Jenis
Standar yaitu :
· Standar Normatif yang menggambarkan
praktek yang dinilai baik/ideal oleh beberapa kelompok yang berwenang.
· Standar Empiris menggambarkan praktek
yang sebenarnya diamati dari dalam sejumlah besar lingkungan perawat klien
Standar
Normatif dan Standar Empiris diaplikasikan dalam penerapan beberapa standar
yaitu :
a. Standar Praktek Keperawatan yang terdiri
dari :
1. Standar Praktek Profesional terdiri dari
beberapa standar :
· Standar I, pengkajian keperawatan
· Standar II, diagnosa keperawatan
· Standar III, perencanaan
· Standar IV, pelaksanaan
· Standar V, evaluasi
2. Standar Kinerja Profesional
· Standar I, jaminan mutu
· Standar II, pendidikan
· Standar III, penilaian kinerja
· Standar IV, kesejawatan
· Standar V, etik
· Standar VI, kolaborasi
· Standar VII, penelitian
· Standar VIII, pemanfaatan
sumber-sumber
b. Standar Fasilitas Kesehatan
c. Standar Asuhan Keperawatan
Standar
asuhan keperawatan mempunyai tiga tujuan yaitu, meningkatkan mutu asuhan
keperawatan, mengurangi biaya asuhan keperawatan dan memberikan landasan untuk menentukan
kelalaian keperawatan.
II. KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
A. PENDAHULUAN
Dalam
menjalankan fungsi manajerial pimpinan harus dapat memenuhi kebutuhan pasien
dan keluarga, menjalin hubungan yang efektif
dan terapeutik dengan atasan, staf dan tim kesehatan lainnya dan mampu
mempengaruhi orang lain agar mau bertindak melakukan kegiatan sesuai rencana
sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para karyawan.
B. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN
Kepemimpinan
merupakan kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat
mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan orang lain untuk brtbuat
sesuatu demi mencapai tujuan institusi. Sedangkan manajemen merupakan proses
perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan dalam mencapai tujuan. Jadi pada hakekatnya manajemen dan kepemimpinan
dalam keperawatan dilakukan dengan cara bersamaan.
C. PERAN PEMIMIPIN DALAM KELOMPOK
1. Sebagai penghubung interpersonal
2. Sebagai penginformasi.
3. Sebagai pengambil keputusan.
4. Inovator/pembaharu.
D. FUNGSI DAN TUGAS PIMPINAN
1. Orientasi tugas, merencanakan dan
mengorganisasi, menyediakan informasi, membuat penugasan, bertanggung jawab
atas pekerjaannya, kooperatif dan mengevaluasi hasil.
2. Orientasi HAM, memberi dorongan dengan
sikap bersahabat, mengungkapkan perasaan yang dialami, mendamaikan,
memperlancar dan menentukan aturan main.
E. KETERAMPILAN DALAM KEPEMIMPINAN
1. Keterampilan teknis, kesanggupan untuk
mengerti dan mengerjakan aktifitas teknis.
2. Keterampilan konseptual, kesanggupan untuk
mengkonsep, melihat usaha dan menganalisa.
3. Keterampilan hubungan antar manusia,
kesanggupan untuk bekerjasama dengan orang lain.
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPEMIMIPINAN
1. Karakteristik pribadi.
2. Kelompok yang dipimpin.
3. Situasi yang dihadapi baik manusia, fisik
maupun waktu.
G. GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya
kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku yang ditampilkan sebagai pimpinan,
dapata diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek, yaitu:
1. Perilaku
a. Kepemimpinan positif, mempunyai pandangan
bahwa orang pada hakekatnya bersedia melakukan pekerjaan dengan baik bila
diberi kesempatan dan dorongan yang cukup.
b. Kepemimpinan negatif, mempunyai pandangan
bahwa orang harus dipaksa bekerja dengan menciptakan rasa takut.
2. Kekuasaan dan wewenang:
a. Otoritas, berorientasi pada tugas,
menggunakan posisi dan power dalam memimpin.
b. Demokrasi, menghargai sifat dan kemampuan
setiap staf.
c. Partisipatif, gabungan antara otoritas dan
demokratik.
d. Bebas tindak ( Laissez-Faire ), pimpinan
hanya offisial karyawan menentukan kegiatan sendiri tanpa pengarahan, supervisi
dan koordinasi.
3. Situasi yang dihadapi
Dalam
melaksanakan tugasnya pimpinan memberikan pengarahan atau perintah dan memberi dukungan
dalam menjalin hubungan antara atasan dan bawahan, memecahkan masalah dan
membuat keputusan.
Adapun
perilaku pimpinan terhadap perilaku bawahan :
a. Proses pemerintah dimana perilaku pimpinan
yang sangat mengarahkan dan kurang memberikan dorongan ( S1 ).
b. Proses mengajak dimana perilaku pimpinan
yang sangat mengarahkan dan sangat memberikan dorongan ( S2 ).
c. Proses melibatkan dimana perilaku pimpinan
yang kurang mengarahkan dan banyak memberikan dorongan ( S3 ).
d. Proses menlimpahkan dimana perilaku
pimpinan yang kurang mengarahkan dan
kurang memberikan dorongan ( S4 ).
Tahap
perkembangan digambarkan sebagai suatu gariskontinum dan dibagi dalam 4
tingkatan :
1. Tingkat rendah ( D1 ) : tidak mampu dan tidak
mau
2. Tingkat rendah ke sedang ( D2 ) : tidak mampu tapi mau
3. Tingkat sedang ke tinggi ( D3 ) : mampu tapi tidak mau
4. Tingkat tinggi ( D4 ) : mampu dan
mau
Hubungan
antara gaya kepemimpinan dengan tahap perkembangan :
1. Bila bawahan D1, maka gaya kepemimipinan S1
2. Bila bawahan D2, maka gaya kepemimipinan S2
3. Bila bawahan D3, maka gaya kepemimipinan S3
4. Bila bawahan D4, maka gaya kepemimipinan S4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar