Minggu, 26 Mei 2013

manajemen keperawatan


PENGERTIAN MANAJEMEN KEPERAWATAN


Pengertian manajemen keperawatan mengacu pada pengertian manajemen secara umum. Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain (Gillies,1989). Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga, masyarakat (Gillies,1999 ).
C.   LINGKUP MANAJEMEN KEPERAWATAN
Menurut Korn ( 1987 ), yang termasuk lingkup manajemen keperawatan adalah manajemen operasional dan manajemen asuhan keperawatan.
1.    Manajemen Operasional
Pada manajemen operasional, pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial yaitu manajemen puncak, manajemen menengah, dan manajemen bawah.
Faktor-faktor yang perlu dimiliki oleh manajer agar dapat berhasil dalam penatalaksanaan kegiatannya:
1.    Kemampuan menerapkan pengetahuan
2.    Keterampilan kepemimpinan
3.    Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
2.    Manajemen Asuhan Keperawatan
Lingkup manajemen asuhan keperawatan dalam manajemen keperawatan adalah terlaksananya asuhan keperawatan yang berkualitas kepada klien. Keberhasilan asuhan keperawatan sangat ditunjang oleh sumber daya tenaga keperawatan dan sumber daya lainnya. Tenaga keperawatan yang bertanggung jawab dalam menyediakan perawat pasien yang berkualitas adalah perawat pelaksana.Sebagai kunci keterampilan dalam keperawatan pasien adalah komunikasi, koordinasi, konsultasi, pengawasan dan pendelegasian. ( Loveridge & Cumming, 1996 ).
D.   PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN KEPERAWATAN
Keberhasilan manajemen keperawatan dalam mengelola suatu organisasi keperawatan dapat dicapai melalui upaya penerapan prinsip-prinsip manajemen keperawatan yaitu :
1.    Manajemen keperawatan seyogianya berlandaskan perencanaan
2.    Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif
3.    Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan
4.    Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien
5.    Manajemen keperawatan harus terorganisir
6.    Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan
7.    Divisi keperawatan yang baik
8.    Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif
9.    Pengembangan staf
10. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan

E.   SISTEM PENGORGANISASIAN ASUHAN KEPERAWATAN ( MODALITAS PRAKTIK KEPERAWATAN )
1.    Metode Fungsional adalah setiap perawat mendapat tugas yang berbeda dalam merawat setiap pasien.
2.    Metode Tim adalah perawat degan latar belakang pendidiksn yang berbeda bertanggung jawab terhadap sekelompok pasien.
3.    Metode Primer adalah seorang perawat profesional bertanggung jawab memberi perawatan secara menyeluruh selama 24 jam pada 4-6 pasien dalam satu unit sejak pasien masuk sampai pulang.
4.    Metode Kasus adalah satu perawat merawat satu pasien ( total patient care )
F.    SISTEM KLAFISIFIKASI PASIEN
1.    Berdasarkan keputusan Askep:
a.    Perawat intensif
b.    Modifikasi perawatan intensif
c.    Intermediate
d.    Perawatan minimal
2.    Berdasarkan kondisi pasien:
Minimal, moderate, aktif, intensive, kritis
3.    Berdasarkan Askep skore:
a.    Observasi dan monitoring
b.    Perawatan diri
c.    Makan dan minum
d.    Terapi somatik
e.    Terapi modalitas dan Penkes
4.    Klasifikasi klien berdasarkan derajat ketegantungan
a.    Perawatan minimal
b.    Perawatan intermediet
c.    Perawatan maksimal/total
G.   FUNGSI MANAJEMEN KEPERAWATAN
a.    Perencanaan
Adalah suatu proses menetapkan sasaran dan memilih cara untuk sasaran tersebut
b.    Pengorganisasian
Adalah seluruh proses pengelompokan tugas-tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawab, penetapan orang dan alat-alat.
c.    Pengarahan
Adalah pengeluaran, penugasan, pesanan dan instruksi.
d.    Pengawasan dan Pengendalian
Suatu proses kegiatan seorang pemimpin untuk menjamin agar pelaksanaan kegiatan organisasi sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan ketentuan yang telah ditetapkan (Wijono, 1997).
H.   KERANGKA KONSEP, FILOSOFI, TUJUAN DAN STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN
1.    Kerangka Konsep
Kerangka konsep dasar manajemen keperawatan adalah manajemen partisipatif yang berlandaskan kepada paradigma keperawatan yaitu manusia, perawat, kesehatan dan lingkungan dengan merumuskan kerangka konsep menjadi kerangka kerja untuk menunjang praktek keperawatan dan merupakan keyakinan dasar dari tim perawatan.
2.    Filosofi Manajemen Keperawatan
Filosofi manajemen keperawatan adalah kerjasama yang dimiliki oleh tim keperawatan yang bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan berkualitas melalui pembagian kerja, koordinasi dan evaluasi.
3.    Tujuan Manajemen Pelayanan Keperawatan
Mengacu pada tujuan peningkatan metode kerja dalam meningkatkan asuhan keperawatan.
4.    Standar Pelayanan KeperawatanStandar pelayanan keperawatan mencerminkan kualitas pelayanan keperawatan untuk menentukan tingkat kualitas pelayanan yang dicapai
Jenis Standar yaitu :
·         Standar Normatif yang menggambarkan praktek yang dinilai baik/ideal oleh beberapa kelompok yang berwenang.
·         Standar Empiris menggambarkan praktek yang sebenarnya diamati dari dalam sejumlah besar lingkungan perawat klien
Standar Normatif dan Standar Empiris diaplikasikan dalam penerapan beberapa standar yaitu :
a.    Standar Praktek Keperawatan yang terdiri dari :
1.    Standar Praktek Profesional terdiri dari beberapa standar :
·         Standar I, pengkajian keperawatan
·         Standar II, diagnosa keperawatan
·         Standar III, perencanaan
·         Standar IV, pelaksanaan
·         Standar V, evaluasi
2.    Standar Kinerja Profesional
·         Standar I, jaminan mutu
·         Standar II, pendidikan
·         Standar III, penilaian kinerja
·         Standar IV, kesejawatan
·         Standar V, etik
·         Standar VI, kolaborasi
·         Standar VII, penelitian
·         Standar VIII, pemanfaatan sumber-sumber
b.    Standar Fasilitas Kesehatan
c.    Standar Asuhan Keperawatan
Standar asuhan keperawatan mempunyai tiga tujuan yaitu, meningkatkan mutu asuhan keperawatan, mengurangi biaya asuhan keperawatan  dan memberikan landasan untuk menentukan kelalaian keperawatan.

II.   KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

A.   PENDAHULUAN
Dalam menjalankan fungsi manajerial pimpinan harus dapat memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga, menjalin hubungan yang efektif  dan terapeutik dengan atasan, staf dan tim kesehatan lainnya dan mampu mempengaruhi orang lain agar mau bertindak melakukan kegiatan sesuai rencana sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para karyawan.
B.   PENGERTIAN KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN
Kepemimpinan merupakan kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan orang lain untuk brtbuat sesuatu demi mencapai tujuan institusi. Sedangkan manajemen merupakan proses perencanaan,  pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam mencapai tujuan. Jadi  pada hakekatnya manajemen dan kepemimpinan dalam keperawatan dilakukan dengan cara bersamaan.
C.   PERAN PEMIMIPIN DALAM KELOMPOK
1.    Sebagai penghubung interpersonal
2.    Sebagai penginformasi.
3.    Sebagai pengambil keputusan.
4.    Inovator/pembaharu.
D.   FUNGSI DAN TUGAS PIMPINAN
1.    Orientasi tugas, merencanakan dan mengorganisasi, menyediakan informasi, membuat penugasan, bertanggung jawab atas pekerjaannya, kooperatif dan mengevaluasi hasil.
2.    Orientasi HAM, memberi dorongan dengan sikap bersahabat, mengungkapkan perasaan yang dialami, mendamaikan, memperlancar dan menentukan aturan main.
E.   KETERAMPILAN DALAM KEPEMIMPINAN
1.    Keterampilan teknis, kesanggupan untuk mengerti dan mengerjakan aktifitas teknis.
2.    Keterampilan konseptual, kesanggupan untuk mengkonsep, melihat usaha dan menganalisa.
3.    Keterampilan hubungan antar manusia, kesanggupan untuk bekerjasama dengan orang lain.
F.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMIPINAN
1.    Karakteristik pribadi.
2.    Kelompok yang dipimpin.
3.    Situasi yang dihadapi baik manusia, fisik maupun waktu.
G.   GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku yang ditampilkan sebagai pimpinan, dapata diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek, yaitu:
1.    Perilaku
a.    Kepemimpinan positif, mempunyai pandangan bahwa orang pada hakekatnya bersedia melakukan pekerjaan dengan baik bila diberi kesempatan dan dorongan yang cukup.
b.    Kepemimpinan negatif, mempunyai pandangan bahwa orang harus dipaksa bekerja dengan menciptakan rasa takut.
2.    Kekuasaan dan wewenang:
a.    Otoritas, berorientasi pada tugas, menggunakan posisi dan power dalam memimpin.
b.    Demokrasi, menghargai sifat dan kemampuan setiap staf.
c.    Partisipatif, gabungan antara otoritas dan demokratik.
d.    Bebas tindak ( Laissez-Faire ), pimpinan hanya offisial karyawan menentukan kegiatan sendiri tanpa pengarahan, supervisi dan koordinasi.
3.    Situasi yang dihadapi
Dalam melaksanakan tugasnya pimpinan memberikan pengarahan atau perintah dan memberi dukungan dalam menjalin hubungan antara atasan dan bawahan, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Adapun perilaku pimpinan terhadap perilaku bawahan :
a.     Proses pemerintah dimana perilaku pimpinan yang sangat mengarahkan dan kurang memberikan dorongan ( S1 ).
b.    Proses mengajak dimana perilaku pimpinan yang sangat mengarahkan dan sangat memberikan dorongan ( S2 ).
c.    Proses melibatkan dimana perilaku pimpinan yang kurang mengarahkan dan banyak memberikan dorongan ( S3 ).
d.    Proses menlimpahkan dimana perilaku pimpinan yang kurang  mengarahkan dan kurang memberikan dorongan ( S4 ).
Tahap perkembangan digambarkan sebagai suatu gariskontinum dan dibagi dalam 4 tingkatan :
1.    Tingkat rendah ( D1 )                            : tidak mampu dan tidak mau
2.    Tingkat rendah ke sedang ( D2 )        : tidak mampu tapi mau
3.    Tingkat sedang ke tinggi ( D3 )           : mampu tapi tidak mau
4.    Tingkat tinggi ( D4 )                               : mampu dan mau  
Hubungan antara gaya kepemimpinan dengan tahap perkembangan :
1.    Bila bawahan D1, maka gaya kepemimipinan S1
2.    Bila bawahan D2, maka gaya kepemimipinan S2
3.    Bila bawahan D3, maka gaya kepemimipinan S3
4.    Bila bawahan D4, maka gaya kepemimipinan S4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar