Minggu, 26 Mei 2013

keperawatan anak


KONSEP DASAR KEPERAWATAN ANAK

 



1.      PENGERTIAN ANAK
Menurut  UU RI No. IV th 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak  yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah.
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak adalah seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum menikah.

2.      KEDUDUKAN ANAK DI INDONESIA
Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus keluarga yang kelak akan melanjutkan nilai – nilai dari keluarga serta  dianggap sebagai seseorang yang bisa memberikan perawatan dan perlindungan ketika kedua orang tua sudah berada pada tahap lanjut usia ( jaminan hari tua  ) . Anak masih dianggap sebagai  sumber tenaga murah yang dapat membantu ekonomi keluarga. Keberadaan anak  dididik menjadi pribadi yang mandiri

3.      FILOSOFI  KEPERAWATAN ANAK
Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus memahami bahwa semua asuhan Keperawatan anak  harus berpusat pada keluarga ( family center care ) dan mencegah terjadinya trauma ( atraumatik care )
Family center care  ( perawatan berfokus  pada keluarga ) merupakan  unsur penting dalam perawatan anak karena  anak merupakan bagian dari anggota keluarga, sehingga kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga., Untuk itu keperawatan anak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak yang dapat mempengaruhi status kesehatan anak
Sedangkan maksud dari atraumatic care adalah semua tindakan keperawatan yang ditujukan kepada anak tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga dengan memperhatikan dampak dari setiap tindakan yg diberikan. Prinsip dari  atraumatic care adalah menurunkan dan mencegah dampak perpisahan dari keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak, mencegah dan mengurangi cedera      ( injury ) dan nyeri ( dampak psikologis ), tidak melakukan kekerasan pada anak dan modifikasi lingkungan fisik

4.      PRINSIP KEPERAWATAN ANAK
Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan anak adalah :
a.       Anak bukan miniatur orang dewasa
b.      Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan
c.       Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan derajat kesh, bukan mengobati anak sakit
d.      Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan askep anak
e.       Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan moral ( etik ) & aspek hukum ( legal )
f.       Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi / kematangan
g.      Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan

5.      PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK

a.       Manusia ( Anak )
Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satu sasaran dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak di kelompokkan berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu
1.      Bayi                             : 0 – 1 th
2.      Toddler                       : 1 – 2,5 th
3.      Pra Sekolah                 : 2,5 – 5 th
4.      Sekolah                       : 5 – 11 th
5.      Remaja                        : 11 – 18 th
 Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orang dewasa dan anak sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari struktur fisik, dimana secara fisik anak memiliki organ yang belum matur sepenuhnya. Sebagai contoh bahwa komposisi tulang pada anak lebih banyak berupa tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang keras.
Proses fisiologis juga mengalami perbedaan, kemampuan anak dalam membentuk zat penangkal anti peradarangan belum sempurna sehingga daya tahan tubuhnya masih rentan dan mudah terserang penyakit. Pada aspek kognitif,  kemampuan berfikir anak  serta tanggapan terhadap pengalaman masa lalu sangat berbeda dari orang dewasa, pengalaman yang tidak menyenangkan selama di rawat akan di rekam sebagai suatu trauma, sehingga pelayanan keperawatan harus meminimalisasi dampak traumatis anak.

b.      Konsep Sehat Sakit
      Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik, mental, sosial, dan tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit atau cacad. Konsep sehat & sakit merupakan suatu spektrum yang lebar & setiap waktu kesehatan seseorang bergeser dalam spektrum sesuai dengan hasil interaksi yang terjadi dengan kekuatan yang mengganggunya

c.       Lingkungan
LIngkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun sakit serta status kesehatan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan berupa lingkungan Internal dan lingkungan external . Lingkungan Internal yang mempengaruhi kesehatan seperti tahap perkembangan, latar belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi fisik, faktor Emosional, dan spiritual. SEdangkan lingkungan external yang mempengaruhi status kesehatan antara lain keluarga, sosial ekonomi, budaya 

d.      Keperawatan
Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi biologi, psikologis, social dan spiritual yang ditujukan pada individu, keluarga, masyarakat dan kelompok khusus yang mengutamakan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi sehat maupun sakit.
Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan sasaran dalam pelayanan keperawatan Sehingga perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan harus memandang anak sebagai individu yang unik yang memiliki kebutuhan tersendiri sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

6.      PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN ANAK
a.       Pemberi perawatan
Merupakan peran utama perawat yaitu memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga,kelompok atau masyarakat sesuai dengan  masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai yang kompleks. Contoh peran perawat sebagai pemberi perawatan adalah peran ketika perawat memenuhi kebutuhan dasar seperti memberi makan, membantu pasien melakukan ambulasi dini.

b.      Sebagai Advocat keluarga
Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk memebantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan daninfo rmasi  yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Peran perawat sebagai advocate keluarga dapt ditunjukkan dengan memberikan penjelasan tentang prosedur operasi yang akan di lakukan sebelum  pasien melakukan operasi.

c.        Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa berperan sebagai pendidik bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan kesehatan tentang penanganan diare merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai pendidik ( health educator )
d.      Konseling
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada individu,  keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi).
e.       Kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai professional pemberi palayanan kesehatan. Sebagai contoh, perawat berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat pada anak dengan nefrotik syndrome. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat untuk memberikan Antibiotik pada anak yang menderita infeksi

f.       Peneliti
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam ilmu keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap rangsangan dari lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan evalusai, mengukur kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan yang telah diberikan.  Dengan hasil penelitian, perawat dapat mengerakan orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari berbagai sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi keperawatan.

7.      LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK
Menurut, Gartinah, dkk ( 1999), Lingkup praktek keperawatan anak merupakan batasan asuhan keperawatan  yang diberikan pada klien anak usia 28 hari sampai usia  18 th atau BBL ( Bayi Baru Lahir )  sampai usia 12 th. Sedangkan Sularso ( 1993 ) memberikan penjelaskan bahwa asuhan keperawatan anak meliputi   tumbang anak yang mencakup  ASAH ( stimulasi mental ),  ASIH ( Kasih sayang ), ASUH ( pemenuhan kebutuhan fisik )

Peran dan Fungsi Perawat dalam Keperawatan Anak
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem peran. Secara ringkas Peran dapat diartikan sebagai tingkah laku yang diharapkan. Sedangkan fungsi mempunyai arti dan pengertian tugas yang dilaksanakan sesuai dengan peran perawat. 

Perawat mempunyai peran dan fungsi yang komplek dan komprehensif dalam dunia kesehatan. Terkait dengan kesehatan anak, maka peran dan tingkah laku yang diharapkan dari seorang perawat antara lain sebagai berikut: 
      Sebagai pelaksana pelayanan perawatan 
      Pendidik 
      Peneglola dalam bidang pelayanan perawatan dan institusi pendidikan keperawatan 
      Sebagai evaluator/peneliti 
Fungsi/Tugas Perawat Professional
Ada 3 fungsi utama perawat professional 
      Fungsi mandiri (independent) yaitu melakukan tugas-tugas sesuai dengan otonomi dan kewenangannya. 
      Fungsi tergantung (dependent) yaitu saling tergantung dengan sejawat lain dimana fungsi-fungsi ini dikerjakan atu dilakukan atas peran profesi lain 
      Fungsi kolaborsi (interdependent) yaitu mengadakan rujukan atau konsultasi ke profesi lain untuk bantuan asuhan kesehatn/perawatan/pelayanan kesehatan. 
Ada dua peran utama perawat yang sudah banyak dilaksanakan, yaitu: 
      Pelaksana pelayanan perawatan kepada anak balita, pra sekolah, masa sekolah 
      Peran sebagai perawat pengelola yaitu mengelola pelayanan keperawatan anak. 
Apa saja fungsi dan peran perawat di instansi pelayanan kesehatan baik di Rumah Sakit atau Puskesmas? Berikut ini adalah deskripsi yang menunjukkan peran dan fungsi perawat di Rumah Sakit dan Puskesmas 

Peran dan Fungsi Perawat di Rumah Sakit: 
      Peran sebagai pelaksana pelayanan kesehatan, Perawat mempunyai fungsi: Menyiapkan fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk memudahkan pelayanan, Pengkajian, Pelaksana, yaitu melakukan tindakan darurat ketika diperlukan, Melaksanakan pencatatan dan pelaporan sesuai sistem yang berlaku 
      Peran sebagai perawat pengelola, perawat berfungsi: Pembibimbing pekerja kesehatan atau peserta didik yang sedang melakukan praktek, Mengawasi pemeliharaan buku register dan kartu pasien, Menyusun permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan yang diperlukan. 
 Peran dan Fungsi Perawat di Puskesmas: 
      Peran sebagai pelaksana pelayanan kesehatan, perawat mempunyai fungsi: Mengkaji kebutuhan dan status kesehatan pasien yang datang ke puskesmas, Melakukan tindakan darurat, Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan mengenai pelaksanaan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 
      Peran sebagai pengelola, perawat mempunyai fungsi: Membimbing prakarya RT, pelaksanaan program KIA, Membantu dalam administrasi pasien 
Peran dan fungsi perawat di Posyandu :
      Peran sebagai pelaksana pelayanan perawatan, perawat mempunyai fungsi: Memberi imunisasi kepada ibu, bayi dan balita, Melaksanakan penyuluhan kepada pasien, Melaksanakan rujukan, Melaksanakan pencatatan dan pelaporan mengenai pelayanan posyandu 
      Peran sebagai pengelola, perawat mempunyai fungsi: Melatih dan membina kader kesehatan dalam pelaksanaan tugas di posyandu
A. Peran Perawat
Menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 peran perawat terdiri dari :
1. Sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2. Sebagai advokat klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien & kelg dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan. Perawat juga berperan dalam mempertahankan & melindungi hak-hak pasien meliputi :
- Hak atas pelayanan sebaik-baiknya
- Hak atas informasi tentang penyakitnya
- Hak atas privacy
- Hak untuk menentukan nasibnya sendiri
- Hak menerima ganti rugi akibat kelalaian.
3. Sebagai educator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
4. Sebagai koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Sebagai kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dll dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan.
6. Sebagai konsultan
Perawat berperan sebagai tempat konsultasi dengan mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan
7. Sebagai pembaharu
Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis & terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan
B. Fungsi Perawat
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan untuk memenuhi KDM.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainnya.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.
Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual, keterampilan teknikal dan keterampilan interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – kiat itu adalah :
1. Caring , menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur – unsur karatif yaitu : nilai – nilai humanistic – altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan kepekaan terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong, mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar – mengajar, mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik, mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasr manusia, dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan kliennya.
3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan rasa nyaman klien.
4. Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.
5. Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994)
6. Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya
7. Believing in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.
8. Learning artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya.
9. Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain dengan menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
10. Listening artinya mau mendengar keluhan kliennya
11. Feeling artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka , senang, frustasi dan rasa puas klien.
13. Accepting artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima orang lain
Sebagai suatu profesi , keperawatan memiliki unsur – unsur penting yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan yaitu respon manusia sebagai fokus telaahan, kebutuhan dasar manusia sebagai lingkup garapan keperawatan dan kurang perawatan diri merupakan basis intervensi keperawatan baik akibat tuntutan akan kemandirian atau kurangnya kemampuan.
Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat terapeutik atau kegiatan praktik keperawatan yang memiliki efek penyembuhan terhadap kesehatan (Susan, 1994 : 80).

Di usia dua tahun ini, perkembangan seorang anak mulai berkembang dengan pesat. Si kecil pun sudah mulai lasak meski masih dalam batas-batas kemampuannya.

1. Usia 13-14 Bulan:

Kemampuan:
- Mampu mengucapkan kata dan bahasa tubuh saat mengutarakan sesuatu.
- Meniru apa yang membuatnya tertarik.
- Bisa berdiri dan berjalan beberapa langkah tanpa dibantu.

2. Usia 15 Bulan:
- Belajar menggunakan sendok.
- Senang memainkan makanan dengan jarinya.
- Suka corat coret.
- Meniru tingkah orang lain.
- Mulai senang berkumpul dengan anak-anak sebaya.


Perilaku usia 13-15 bulan:
- Berjalan.
- Menggunakan peralatan seperti sikat gigi dan sisir, memegang botol, lebih gampang dipakaikan baju.
- Mengucapkan 4-6 kata yang dapat dimengerti, mengenali nama dan menunjuk ke orang yang ia kenal, tertawa saat melihat gambar lucu.
- Mulai mempelajari cara mencocokkan sesuatu.
- Mendorong dan menarik mainan ketika berjalan, melempar bola, permainan dengan menyentuh, mengosongkan laci dan mengambil isinya, menjelajahi bahu ayah, berbicara pada mainan, meniru suara binatang.


3. Usia 16-18 bulan

Kemampuan:
- Mampu merespon perintah.
- Belajar menyusun balok-balok.
- Belajar membuka bajunya sendiri.
- Senang memanjat.
- Larinya mulai kencang.

Perilaku:
- Mengerti bahasa sederhana, mengendarai mainan beroda empat, mencoba menendang bola walau sering meleset, membuka laci, menurut ketika dipakaikan baju, mengonsumsi makanan berkuah.
- Mengatakan 10-20 kata yang bisa dimengerti.
- Mengamati bermacam bentuk, mengenali gambar di buku.
- Berlari walau kadang-kadang terjatuh.
- Mendorong kereta mainan, mengetukkan palu karet mainan, melakukan permainan bagian-tubuh "mana hidung", menari seirama dengan musik, memutar dan menekan kenop, bermain cilukba dan berkejaran.

Waspada Apabila:
Belum bisa berkata setidaknya 15 kata.

4. 19-20 Bulan:
- Mulai melempar bola meski masih lemah.
- Sudah mampu mengetahui arah datangnya suara.

5. 21 Bulan:
- Mengenal kata-kata lebih banyak.
- Mulai senang merambati tangga.

6. 22 Bulan:
- Kosa katanya sudah hampir 200 kata.
- Waktu tidurnya antara 10-12 jam, termasuk tidur siang.

7. 23 Bulan:
- Mulai mampu menyusun balok lebih banyak.
- Belajar mengenakan bajunya sendiri.
- Mengenali nama-nama bagian tubuh.

8. 24 Bulan:
- Mampu membuat kalimat pendek.
- Mulai bisa diajak toilet training.

Perilaku usia 19-24 bulan:
- Lancar berjalan dan berlari, bisa memanjat keluar dari ranjangnya, membuka pintu, menaiki tangga tanpa bantuan.
- Mengerti bahasa sehari-hari.
- Membuka bungkusan, mencuci tangan, duduk di kursi tanpa bantuan.
- Mengatakan 20-25 kata yang bisa dimengerti.
- Mencari tahu segala sesuatu sebelum melakukannya, menggambar lingkaran, membuat garis, mengerti dua perintah sekaligus.
- Menarik kereta mainan, membantu di dalam rumah, berjungkir balik, berdiri di atas pijakan, menggunakan rak, meja, dan kursinya sendiri untuk bermain, "membaca" buku bergambar sambil membalik-balik halaman.

Waspada Apabila:
- Belum bisa berjalan.
- Setelah bisa berjalan, berjalannya abnormal.
- Belum bisa merangkai kalimat dari dua kata.
- Belum tahu fu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar