Minggu, 28 April 2013

TUGAS KE-3


Tahap Perkembangan Janin Usia 5 Bulan

Perkembangan Janin Usia 5 Bulan harus diketahui dengan baik, sehingga jika ada keluhan atau keterlambatan perkembangan, bisa diatasi sedini mungkin. Hal ini bisa membantu perkembangan janin didalam kandungan berjalan dengan baik dan meminimalisir adanya kecacatan saat kelahiran. Perkembangan janin pada usia 5 bulan akan dijelaskan lebih spesifik dan dikelompokkan menjadi perkembangan mingguan, dimulai dari minggu ke 17, 18, 19, dan 20. Di setiap minggu perkembangan janin selalu berbeda dan ini harus diketahui dengan baik.

Perkembangan Janin pada Minggu ke 17

Kulit janin sudah berkembang, namun masih transparan dan terlihat merah karena pembuluh darah yang terlihat jelas. Berat bayi sekitar 120 gram, dan perut akan berbentuk oval. Telinga sudah terbentuk sempurna dan berada di posisi akhir. Karena rahim membesar, rahim terdorong dari rongga panggul mengarah ke rongga perut. Otomatis usus ibu terdorong nyaris mencapai daerah hati, sehingga kadang terasa menusuk ulu hati.

Perkembangan Janin pada Minggu ke 18

Pada minggu ini, janin dapat mendengarkan suara dari luar tubuh ibu. Janin akan memberikan respon dengan menggerakkan badannya atau bahkan melompat pada waktu ia mendengar suara yang keras. Otot Janin sudah dapat relaks dan berkontraksi, Janin sudah dapat meninjau, menendang serta sudah sangat aktif bergerak. Dalam minggu ini ibu sudah dapat merasakan gerakan putarannya untuk pertama kali. Diperkirakan, berat janin sekitar 150 gram.

Perkembangan Janin pada Minggu ke 19

Perkembangan Janin Usia 5 Bulan berlanjut pada minggu ke 19. Jika di minggu sebelumnya anda tidak merasakan gerakan, pada minggu ini anda akan merasakan gerakannya. Perkembangan otak janin telah mencapai jutaan syaraf motorik, sehingga dia sudah mampu menggerakkan tubuhnya secara sadar. Berat janin sekitar 200gram dan tinggi 23cm.

Perkembangan Janin pada Minggu ke 20

Di usia ini ibu harus memakan banyak makanan yang mengandung zat besi, karena kebutuhan darah janin pun meningkat tajam, sehingga anemia tidak mengancamkehamilan. Kulit janin sudah bisa dibedakan menjadi dua lapisan, yaitu lapisan epidermis (lapisan luar) dan dermis (lapisan dalam). Otot janin terbentuk semakin sempurna, sehingga gerakannya akan semakin terasa. Janin bergerak sekitar 200 kali dalam sehari, namun ibu hanya merasakan sedikit gerakan saja. Semua perkembangan ini sebaiknya anda perhatikan, karena jika pada Perkembangan Janin Usia 5 Bulan anda belum merasakan gerakan janin, sebaiknya anda segera memeriksakan keadaan janin anda ke dokter.

Jadwal Imunisasi

Jadwal Imunisasi Anak Umur 0 – 18 tahun
Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Tahun 2011-2012
Keterangan
Vaksin Hepatitis B I diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir
Vaksin Polio O diberikan pada kunjungan pertama. Bayi yang lahir di RB/RS diberikan vaksin OPV saat bayi dipulangkan untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain. Selanjutnya, untuk polio-1, polio-2, polio-3 dapat diberikan vaksin OPV atau IPV.
Vaksin BCG optimal diberikan pada umur 2 sampai 3 bulan. Bila vaksin BCG akan diberikan sesudah umur 3 bulan, perlu dilakukan uji tuberkulin. Bila uji tuberkulin pra-BCG tidak dimungkinkan, BCG dapat diberikan, namun harus diobservasi dalam 7 hari. Bila ada reaksi lokal cepat di tempat suntikan (accelerated local reaction), perlu dievaluasi lebih lanjut (diagnostik TB).
Vaksin DTP diberikan pada umur ³ 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTwP atau DtaP atau kombinasi dengan Hepatitis B atau Hib. Ulangan DTP umur 18 bulan dan 5 tahun. Program BIAS : disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan. Untuk anak umur di atas 7 tahun dianjurkan vaksin Td.
Vaksin Campak  diberikan pada umur 9 bulan, vaksin penguat diberikan pada umur 5-7 tahun. Program BIAS : disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan.
 Vaksin Pneumokokus dapat diberikan pada umur 2, 4, 6, 12-15 bulan. Pada umur 5-12 bulan, diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan; pada umur > 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu dosis  ulangan 1 kali pada umur 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir. Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali.
Vaksin rotavirus monovalen (Rotarix®)  diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen (Rotateq®) diberikan 3 kali.
Rotarix® dosis I diberikan umur 6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4 minggu. Sebaiknya vaksinasi
Rotarix® selesai diberikan sebelum umur 16 minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu.
Rotateq® dosis ke-1 diberikan umur 6-12 minggu,  interval dosis ke-2, dan ke-3  4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan pada umur < 32 minggu (interval minimal 4 minggu).
Vaksin Varisela dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar. Bila diberikan pada umur > 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.
Vaksin MMR dapat diberikan pada umur 12 bulan, apabila belum mendapat vaksin campak umur 9 bulan. Selanjutnya MMR ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun.
Vaksin Influenza diberikan pada umur > 6 bulan, setiap tahun. Untuk imunisasi primer anak 6 bln – < 9 tahun diberi 2 x dengan interval minimal 4 minggu
Vaksin HPV dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Jadwal vaksin HPV bivalen (Cervarix®) 0, 1, 6 bulan;  vaksin HPV tetravalen (Gardasil ®) 0,2,6 bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar